Minggu, 22 April 2012

UNDANGAN PELATIHAN

Guru-guru kimia se-Kota Batam baik yang mengajar di sekolah negeri maupun swasta, kami mengundang Bapak/Ibu untuk ikut Pelatihan Peningkatan Profesional Guru. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas guru kimia di dalam profesinya. Pelatihan ini akan dilaksanakan pada :

Hari/Tanggal  : Selasa/1 Mei 2012
Tempat          : SMA Negeri 3 Batam
Jam               : 08.00 WIB - Selesai
Narasumber  : Bapak Bagus Bagza dari Jakarta
Materi           : Penelitian Tindakan Kelas (PTK)



                                                                                Batam, 27 Maret 2012
                                                                                Ketua MGMP Kimia Kota Batam


                                                                                TTD






                                                                                Adi Saputra, M.Pd

INSTRUMEN PENILAIAN RANAH KOGNITIF DAN PSIKOMOT

Instrumen penilaian  yang dapat dipakai dalam sistem penilaian berbasis kompetensi dapat terkait dengan ranah kognitif ataupun psikomotor, antara lain yaitu sebagai berikut.
1.    Kuis: Waktu yang diperlukan relatif singkat, kurang lebih 15 menit dan hanya menanyakan hal-hal yang prinsip saja dan bentuknya berupa jawaban singkat dengan tingkat berpikir rendah. Biasanya kuis diberikan sebelum pelajaran baru dimulai, untuk mengetahui penguasaan pelajaran yang lalu secara singkat. Namun bisa juga kuis diberikan setelah pembelajaran selesai, yaitu untuk mengetahui pemahaman peserta didik terhadap bahan ajar yang baru diajarkan. Bila ada bagian pelajaran yang belum dikuasai, sebaiknya guru menjelaskan kembali dengan menggunakan metode pembelajaran yang berbeda.
2.    Pertanyaan lisan di kelas: Materi yang ditanyakan berupa pemahaman terhadap konsep, prinsip, atau teorema. Teknik bertanya yang baik adalah mengajukan pertanyaan ke kelas, memberi waktu sebentar untuk berpikir, dan kemudian memilih peserta didik secara acak untuk menjawab. Jawaban peserta didik benar atau salah selalu diberikan ke peserta didik lain atau minta pendapatnya terhadap jawaban peserta didik yang pertama. Kemudian guru menyimpulkan tentang jawaban peserta didik yang benar. Pertanyaan lisan ini bisa dilakukan di awal pelajaran, di tengah,  atau di akhir pelajaran. Dalam arti  kata bahwa pertanyaan bisa diberikan sepanjang kegiatan pembelajaran berlangsung.

3.    Ulangan harian : Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih. Bentuk soal yang digunakan sebaiknya bentuk uraian objektif atau yang non-objektif. Tingkat berpikir yang terlibat sebaiknya mencakup sampai ke tingkat berpikir tinggi.
4.    Tugas individu : Tugas individu dapat diberikan setiap minggu dengan bentuk tugas/soal uraian objektif atau non-objektif. Tingkat berpikir yang terlibat sebaiknya aplikasi, analisis, bila mungkin sampai sintesis dan evaluasi. Tugas individu untuk mata pelajaran tertentu dapat terkait dengan ranah psikomotor, seperti menugasi peserta didik untuk melakukan observasi lapangan dalam Geografi atau menugasi peserta didik untuk berlatih tari dan musik pada pelajaran Seni Budaya.
5.    Tugas kelompok : Tugas kelompok digunakan untuk menilai kemampuan kerja kelompok. Bentuk soal yang digunakan adalah uraian dengan tingkat berpikir yang tinggi yaitu aplikasi sampai evaluasi. Bila mungkin peserta didik diminta untuk menggunakan data sebenarnya, melakukan pengamatan terhadap suatu gejala, atau merencanakan sesuatu proyek. Proyek pada umumnya menggunakan data sesungguhnya dari lapangan. Seperti halnya tugas individu, tugas kelompok dapat terkait dengan ranah psikomotor.
6.    Laporan kerja praktik atau laporan praktikum : Bentuk ini dipakai untuk mata pelajaran yang ada kegiatan praktikumnya, seperti Fisika, Kimia, dan Biologi. Peserta didik bisa diminta untuk mencatat dan melaporkan hasil praktik yang telah dilakukan.
7.    Responsi atau ujian praktik : Bentuk ini dipakai untuk mata pelajaran yang ada kegiatan praktikumnya, seperti Fisika, Kimia, dan Biologi yaitu untuk mengetahui penguasaan akhir baik dari ranah kognitif maupun psikomotor. Ujian responsi bisa dilakukan diawal praktik atau setelah melakukan praktik. Ujian dilakukan sebelum praktik bertujuan untuk mengetahui kesiapan peserta didik melakukan praktik di laboratorium, sedang bila dilakukan setelah praktik, tujuannya untuk mengetahui kompetensi dasar praktik yang dicapai peserta didik dan yang belum.
Tingkat berpikir peserta didik yang terlibat dalam mengerjakan tugas-tugas dalam sistem penilaian yang berbasis kompetensi meliputi: tingkat berpikir yang berkait dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural. Deklaratif berisi tentang konsep, prinsip, dan fakta-fakta, sedang prosedural mencakup proses, strategi, aplikasi, dan keterampilan.
Sumber: Rambu-Rambu Penilaian SMA


Rabu, 18 April 2012

KUMPULAN BUKU GENERAL CHEMISTRY

AP CHEMISTRY FOR DUMMIES, PDF, 7,77 MB
LINK DOWNLOAD : MEDIAFIRE
Keterangan Buku : 
Buku ini berisikan panduan untuk mengikuti ujian kimia, ringkasan materi, soal dengan penjelasan jawabannya.

 PROBLEM SOLVERS CHEMISTRY, PDF, 35,88 MB
LINK DOWNLOAD : MEDIAFIRE
Keterangan Buku :
Buku ini berisi kumpulan soal dengan cara penyelesaiannya untuk setiap konsep yang terdapat dalam pembelajaran kimia.

CHEMISTRY SUCCESS IN 20 MINUTES A DAY, PDF, 12,12 MB
LINK DOWNLOAD : MEDIAFIRE
Keterangan Buku :
Buku ini dilengkapi dengan soal pretest untuk mengukur kemampuan awal sebelum mempelajari konsep-konsep kimia lebih mendalam. Konsep-konsep kimia yang ada dalam buku ini juga dilengkapi dengan tips atau cara singkat untuk menyelesaikannya dan pada akhir buku ini dilengkapi dengan kunci jawaban dari soal latihan.

GENERAL CHEMISTRY, PDF, 150 MB
LINK DOWNLOAD : MEDIAFIRE
Keterangan Buku :
Buku ini merupakan salah satu pegangan untuk belajar kimia di universitas. Buku ini dilengkapi dengan banyak gambar yang memudahkan kita memahami konsep kimia. Buku ini juga memuat contoh soal dengan cara penyelesaiannya tahap demi tahap yang dilengkapi dengan strategi penyelesaian dan soal latihan untuk menguji kemampuan anda.

 SCAHUM'S OUTLINES COLLEGE CHEMISTRY, PDF, 22,38 MB
LINK DOWNLOAD : MEDIAFIRE
Keterangan Buku :
Buku ini merupakan buku yang berbentuk ringkasan materi yang dilengkapi dengan puluhan soal untuk setiap konsep yang dibahas dan dilengkapi dengan kunci jawaban. Buku ini baik digunakan untuk belajar secara mandiri untuk memperkuat pemahaman konsep kimia.


SPARK CHARTS CHEMISTRY, PDF, 1,75 MB
LINK DOWNLOAD : MEDIAFIRE
Ringkasan Charta :
Charta ini berisi ringkasan materi kimia dasar yang dilengkapi dengan gambar dan warna yang menarik.


Sabtu, 14 April 2012

STRATEGI PENINGKATAN MUTU GURU


Menggantungkan harapan peningkatan kemampuan profesi hanya pada penyelenggaraan penataran bukan strategi melainkan tragedi. Ada beberapa alasan mengapa itu berbahaya, Pertama semakin banyak penataran yang guru ikuti sesungguhnya kontra produktif pada peningkatan efektivitas belajar siswa. Semakin banyak penataran semakin banyak kegiatan belajar siswa terganggu.  Alasan lain jumlah guru pada masa otonomi ini semakin banyak. Karena itu, jika pembinaan peningkatan mutu bergantung pada sistem penataran, maka akan semakin tinggi biaya yang dibutuhkan. Secara empirik terbukti bahwa tidak pernah penataran dapat dinikmati oleh seluruh guru, hanya guru-guru yang memiliki kompetensi tertentu yang banyak mendapatkan peluang.
Pengalaman menunjukkan pula penyebarluasan hasil penataran kepada guru-guru lain di sekolah sebagai produk pemusatan latihan guru secara nasional mapun lokal pada umumnya tidak berjalan efektif. Pelatihan yang selama ini dilaksanakan telah meningkatkan kompetensi guru namun belum tentu berpengaruh pada meningkatnya kompetensi siswa. Selain itu juga, kadang-kadang guru yang mengikuti pelatihan atau  penataran yang mereka cari bukan ilmunya melainkan sertifikat yang akan mereka peroleh.
Kemudian juga masih banyak sekolah yang belum mengidentifikasi standar kompetensi yang perlu dikuasai siswa di samping kompetensi yang berasal dari standar isi. Diharapkan dengan terindentifikasinya kompetensi siswa, maka sekolah juga dapat menentukan kompetensi guru di dalam membimbing siswa untuk mencapai kompetensi siswa tersebut. Setelah kompetensi guru diindentifikasi maka baru dapat ditentukan strategi untuk meningkatkan kompetensi guru tersebut.
Terdapat empat strategi untuk meningkatkan mutu kompetensi guru di sekolah yaitu:
Pertama, peningkatan melalui pendidikan dan pelatihan (off the job training). Guru dilatih secara individual maupun dalam kelompok untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terbaik dengan menghentikan kegiatan mengajarnya. Kegiatan pelatihan seperti ini memiliki keunggulan karena guru lebih terkonsentrasi dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Namun demikian kegiatan seperti ini tidak dapat dilakukan dalam jangka waktu yang lama dan terlalu sering. Semakin sering pelatihan seperti ini dilakukan, semakin meningkat dampak kontra produktifnya terhadap efektivitas belajar siswa.

Selasa, 03 April 2012

CARA MEMBUAT PROPOSAL PTK


SISTEMATIKA PROPOSAL PTK
BAB I
PENDAHULUAN
JUDUL
Judul PTK hendaknya dinyatakan dengan akurat dan padat permasalahan serta bentuk tindakan yang dilakukan peneliti sebagai upaya pemecahan masalah. Formulasi judul hendaknya singkat, jelas, dan sederhana namun secara tersirat telah menampilkan sosok PTK bukan sosok penelitian formal.
1.      LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam latar belakang permasalahan ini hendaknya diuraikan urgensi penanganan permasalahan yang diajukan itu melalui PTK. Untuk itu, harus ditunjukkkan fakta – fakta yang mendukung, baik yang berasal dari pengamatan guru selama ini maupun dari kajian pustaka. Dukungan berupa hasil penelitian –penelitian terdahulu, apabila ada juga akan lebih mengokohkan argumentasi mengenai urgensi serta signifikansi permasalahan yang akan ditangani melalui PTK yang diusulkan itu. Karakteristik khas PTK yang berbeda dari penelitian formal hendaknya tercermin dalam uraian di bagian ini.
2.      PERMASALAHAN
Permasalahan yang diusulkan untuk ditangani melalui PTK itu dijabarkan secara lebih rinci dalam bagian ini. Masalah hendaknya benar – benar di angkat dari masalah keseharian di sekolah yang memang layak dan perlu diselesaikan melalui PTK. Sebaliknya permasalahan yang dimaksud seyogyanya bukan permasalahan yang secara teknis metodologik di luar jangkauan PTK. Uraian permasalahan yang ada hendaknya didahului oleh identifikasi masalah, yang dilanjutkan dengan analisis masalah serta diikuti dengan refleksi awal sehingga gambaran permasalahan yang perlu di tangani itu nampak menjadi perumusan masalah tersebut. Dalam bagian ini dikunci dengan perumusan masalah tersebut. Dalam bagian inipun, sosok PTK harus secara konsisten tertampilkan.
3.      CARA PEMECAHAN MASALAH
Dalam bagian ini dikemukakan cara yang diajukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Alternatif pemecahan yang diajukan hendaknya mempunyai landasan konseptual yang mantap yang bertolak dari hasil analisis masalah. Disamping itu, juga harus terbayangkan kemungkinan kemanfaatan hasil pemecahan masalah dalam rangka pembenahan dan/atau peningkatan implementasi program pembelajaran dan/atau berbagai program sekolah lainnya.Juga harus dicermati artikulasi kemanfaatan PTK berbeda dari kemanfaatan penelitian formal.
4.      TUJUAN PENELITIAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Tujuan PTK hendaknya dirumuskan secara jelas.paparkan sasaran antara dan akhir tindakan perbaikan.perumusan tujuan harus konsisten dengan hakekat permasalahan yang dikemukakan dalam bagian – bagian sebelumnya. Dengan sendirinya,artikulasi tujuan PTK berbeda dari tujuan formal. Sebagai contoh dapat dikemukakan PTK di bidang IPA yang bertujuan meningkatkan prestasi siswa dalam mata pelajaran IPA melalaui penerapan strategi PBM yang baru, pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar mengajar dan sebagainya. Pengujian dan/atau pengembangan strategi PBM baru bukan merupakan rumusan tujuan PTK. Selanjutnya ketercapaian tujuan hendaknya dapat diverfikasi secara obyektif.Syukur apabila juga dapat dikuantifikasikan.
Disamping tujuan PTK, juga perlu diuraikan kemungkinan kemanfaatan penelitian. Dalam hubungan ini, perlu dipaparkan secara spesifik keuntungan – keuntungan yang dijanjikan, khususnya bagi siswa sebagai pewaris langsung (direct beneficiaries) hasil PTK, di samping bagi guru pelaksana PTK, bagi rekan – rekan guru lainnya serta bagi para dosen LPTK sebagai pendidik guru. Berbeda dari konteks penelitian formal, kemanfaatan bagi pengembangan ilmu. Teknologi dan seni tidak merupakan prioritas dalam konteks PTK, meskipun kemungkinan kehadirannya tidak ditolak.